Jumlah penderita Covid-19 dunia pada Rabu melampaui angka 100 juta jiwa, menurut hitungan Reuters, sementara negara-negara bergulat mengendalikan wabah dari varian baru virus serta lambatnya distribusi vaksin.

Sebagaimana dilansir Republika, hampir 1,3 persen dari total penduduk dunia telah terserang Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2). Sudah lebih dari 2,1 juta orang meninggal akibat penyakit itu.

Sejak awal 2021, rata-rata satu orang terserang Covid-19 tiap 7,7 detik. Kurang lebih 668.250 kasus positif dilaporkan oleh otoritas berbagai negara tiap harinya dan tingkat kematian global mencapai angka 2,15 persen.

Negara-negara yang paling parah terdampak Covid-19 di antaranya adalah Amerika Serikat, India, Brazil, Rusia, dan Inggris. Jumlah penderita Covid-19 dari lima negara itu mencakup lebih dari setengah total kasus positif dunia atau sekitar 28 persen populasi global, demikian hasil analisis Reuters.

Warga dunia butuh waktu sampai 11 bulan untuk sampai pada kasus positif ke-50 juta, tetapi hanya tiga bulan untuk menyentuh angka 100 juta jiwa.

Sekitar 56 negara telah memulai vaksinasi Covid-19 dan kurang lebih 64 juta dosis vaksin telah disuntikkan pada kalangan tenaga kesehatan.

Israel menempati urutan teratas untuk jumlah vaksinasi per kapita terbesar dan otoritas setempat telah memberikan dosis pertama vaksin Covid-19 pada kurang lebih 29 persen warganya. Amerika Serikat dan Eropa melaporkan lebih dari 25 juta kasus positif Covid-19 atau 25 persen dari total jumlah penderita COVID-19 dunia.

AS masih mengisi posisi teratas sebagai negara dengan kasus positif Covid-19 harian terbanyak. Sedikitnya satu dari lima korban jiwa yang dilaporkan tiap harinya ada di Amerika Serikat. Kasus kematian Covid-19 di AS mencapai 425.000 jiwa, hampir dua kali dari jumlah korban jiwa di Brazil, negara dengan kasus kematian Covid-19 tertinggi kedua dunia.

Negara Eropa melaporkan satu juta kasus positif per empat hari sehingga totalnya hampir mencapai 30 juta jiwa. Kasus kematian Covid-19 di Inggris telah mencapai 100.000 jiwa, Selasa (26/1).

Negara-negara di Eropa saat ini menghadapi pengurangan jatah vaksin dari dua produsen utamanya, yaitu AstraZeneca Plc dan Pfizer Inc.

India, negara yang menempati urutan kedua untuk kasus positif terbanyak dunia, mulai mengalami penurunan kasus positif. Setidaknya, hampir 13.700 pasien positif dilaporkan otoritas setempat per harinya. Perdana Menteri India Narendra Modi minggu lalu mengatakan India mengandalkan persediaan vaksin dalam negeri karena negara itu akan memvaksin lebih dari satu juta jiwa dalam waktu satu minggu sejak program vaksinasi dimulai.

Sementara itu, China masih menghadapi gelombang penularan baru di dalam negerinya sejak Maret 2020. Sedangkan Afrika, yang saat ini menghadapi varian Covid-19 baru yang ditemukan di Afrika Selatan dan Inggris, masih berupaya mengamankan persediaan vaksin sementara banyak negara Barat menimbun vaksin Covid-19.

Berikut ini protokol kesehatan, seperti dikutip dari Kompas.com pada 18 Mei 2020, berdasarkan informasi yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19:

1. Jaga kebersihan tangan

Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Namun, apabila tangan kotor maka bersihkan menggunakan sabun dan air mengalir. Cara mencucinya pun harus sesuai dengan standar yang ada, yakni meliputi bagian dalam, punggung, sela-sela, dan ujung-ujung jari.

2. Jangan menyentuh wajah

Dalam kondisi tangan yang belum bersih, sebisa mungkin hindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan kita bisa jadi terdapat virus yang didapatkan dari aktivitas yang kita lakukan, jika tangan kotor ini digunakan untuk menyentuh wajah, khususnya di bagian yang sudah disebutkan sebelumnya, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

3. Terapkan etika batuk dan bersin

Ketika kita batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Jika virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka orang lain bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas apakah kita memiliki virus corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap diterapkan. Caranya, tutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam.

Bagian ini dinilai aman menutup mulut dan hidung dengan optimal, selain itu bagian lengan atas dalam ini tidak digunakan untuk beraktivitas menyentuh wajah. Sehingga relatif aman. Selain dengan lengan, bisa juga menutup mulut dan hidung menggunakan kain tisu yang setelahnya harus langsung dibuang ke tempat sampah.

4. Pakai masker

Bagi Anda yang memiliki gejala gangguan pernapasan, kenakanlah masker medis ke mana pun saat Anda keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Setelah digunakan (masker medis hanya bisa digunakan 1 kali dan harus segera diganti), jangan lupa buang masker di tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan setelah itu.

Namun, bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, cukup gunakan masker non-medis, karena masker medis jumlahnya lebih terbatas dan diprioritaskan untuk mereka yang membutuhkan.

5. Jaga jarak

Untuk menghindari terjadinya paparan virus dari orang ke orang lain, kita harus senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih, jika orang tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Jaga jarak juga dikenal dengan istilah physical distancing. Kita dilarang untuk mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain, dan tidak mengadakan acara yang mengundang banyak orang.

6. Isolasi mandiri

Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secara sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Tetap berada di dalam rumah dan tidak mendatangi tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya karena memiliki risiko infeksi Covid-19 dan menularkannya ke orang lain.

7. Jaga kesehatan

Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini.

Berikut ini beberapa doa yang bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, pendapat ulama agar terhindar dari wabah penyakit seperti virus corona lengkap Arab latin dan artinya:

Artinya: Allahumma innii a’uudzu bika minal barashi wal junuuni wal judzaami wa min sayyi’il asqaami.

Artinya: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari penyakit baros (albino), kegilaan, kusta, dan dari penyakit-penyakit yang buruk.” (HR. Ahmad, Nasai, Abu Dawud)

Latin: Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allahumastur ‘awraatii, wa aamin wa raw’aatii. Allahummah fazhnii mim baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fawqii, wa a’udzu bi ‘azhamatika an ughtaala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut, Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku.” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah. Menurut Al-Albani, termasuk hadits Shahih)

Latin: Allahumma ‘aafinii fii badani. Allahumma ‘aafinii fii sam’ii. Allahumma ‘aafinii fii basharii. Laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a-’uudzu bika minal kufri wal faqri. Allahumma wa a-’uudzu bika min ‘adzaabil qabri. La ilaha illa anta.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kesehatan untuk badanku, bagi pendengaranku dan penglihatanku. Tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Engkau.” (HR. Abu Dawud, Ahmad, Bukhari)

Latin: Allahummadfa’ ‘annal ghalaa’a wal balaa’a wabaa’a wal fahsyaa’a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa’ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihii syaiun fil-ardhi wa laa fis-samai wa huwas-sami’ul ‘alim.

Artinya: “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Latin: A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa khalaqa.

Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.” (HR. Muslim)

(MZN)

Topik Terkait: #internasional

Leave a Response