Sastra

Sastra

Catatan Kecil Ramadhan [Puisi]

Ini jiwa dan hatiKupersembahkan kepada-MuDan siang dan malamAku ingin kosong.*Aku hanya inginTangan-hati-MuMemelukku.* Aku mau lapar hauskuHanya untuk-MuKarena aku sebutirDebu yang fakir.*Kalau

Sastra

Mad Gedek [Cerpen]

Siapa sangka, di balik kepalanya yang hampir copot terdapat pengabdian yang tiada duanya.Aku masih keras berpikir, apakah orang yang cacat

Sastra

Perempuan [Puisi]

Perempuan itu bukan tempat kamu halakan sindiran Bukan untuk kamu menderu kutukan Bukan untuk sesedap perlecehan Bukan untuk disorak ibu

Sastra

Sajak untuk Rumi

Kupuisikan doamu dengan segenggam kefakirankuAku berharap, malaikat juga merindukan sajakmu Datanglah ke rumahku, itu pintamuHaruskah kulewati titianAgar masaku dapat bertemu rumahmu Ratusan

Sastra

Tubuh Magrib [Puisi]

TUBUH MAGRIB  Akulah tubuh magrib ituhening terbaringtafsir-tafsir daun kering Suara azan dan debur ombaksamar di antara bulu merah burung senja Sempurnalah wajah

Sastra

Serutan Takdir

Pagi ini hujan lebat mengguyurkembali tidur bagi yang lembursuara gemericik air menyanggah panca indrakudi sela semilir angin menusukingatanku kembali padamu;

Sastra

Sastra sebagai Wadah Pengalaman Sufistik

Perlu ditegaskan lebih dahulu, apakah jagat sastra Indonesia belakangan ini, menunjukkan gelagat untuk cenderung terserap ke dimensi yang lebih transenden

Sastra

Sepanjang Terjajah Covid-19 [Cerpen]

Namaku Sekar, akhirnya aku memberanikan diri membuat catatan ini. Jika kalian membaca catatan ini, anggap saja ini bukanlah kisah nyata.

1 2 3 6