Jakarta, IQRA.ID – Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar Kongres Aksara Pegon yang bertajuk “Mengawal Peradaban Melalui Digitalisasi Aksara Pegon” pada Jum’at-Ahad 21-23 Oktober 2022 di Jakarta.

Kongres tersebut akan dibuka langsung oleh Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Direktur Jenderal Pendidikan Islam H Muhammad Ali Ramdhani, dan akan dimeriahkan juga oleh Ezzura, Grup Nasidaria Junior.

Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono, penyelenggaraan Kongres Aksara Pegon bertujuan untuk menggali informasi mendalam tentang perkembangan dan sejarah penggunaan aksara Pegon.

“Kongres ini akan memberikan gambaran tentang pentingnya standardisasi aksara Pegon sekaligus memberikan gambaran luas tentang peluang pemanfaatan digitalisasi aksara Pegon,” kata Waryono, Senin (17/10) di Jakarta.

Waryono menjelaskan, peserta dalam kegiatan ini berasal dari pesantren, kampus, dan berbagai unsur pemangku kepentingan dalam pelestarian, penggunaan dan pengembangan aksara pegon.

“Perwakilan dari unsur-unsur tersebut diharapkan dapat memberikan feedback (umpan balik, red) yang positif pada kegiatan diskusi dalam rangka penentuan standar dan pengembangan aksara Pegon di era digital,” jelas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Rekomendasi hasil Kongres, lanjut Waryono, nantinya dapat menjadi acuan pengkajian dan perencanaan kebijakan di Kementerian Agama terkait pelaziman penggunaan aksara Pegon.

“Untuk proses digitalisasi, kongres ini juga akan menghasilkan rekomendasi perihal pengkodean karakter-karakter aksara Pegon yang belum terdaftar di Unicode untuk diajukan ke Unicode,” ujarnya.

“Rekomendasi hasil kongres nanti juga berisi tentang font, tata letak papan tombol dan transliterasi aksara Pegon kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN),” tambah Waryono.

Adapun konsep Kongres Aksara Pegon nantinya akan dibagi dalam empat komisi berikut:

Komisi 1: Nomenklatur

Ketua: Prof. Dr. Titik Pudjiastuti, M.Hum

Anggota: Dr. Ginanjar Sya’ban, M.Hum, Dr. Adib Misbachul Islam, M.Hum, Dr. Maharsi, M.Hum, Ayung Notonegoro

 

Komisi 2: Tata Tulis

Ketua: Prof. Dr. Marsono, S.U.

Anggota: Dr. Mahrus, M.Ag, Dr. H. Anasom, M.Hum, Setya Amrih Prasaja, SS, Diaz Nawaksara, Mamay Mujahid

 

Komisi 3: Digitalisasi

Ketua: Prof. Syamsul Hadi, S.U.MA

Anggota: Dr. H. Ahmad Ismail, M.Ag, Dr. Bisyron, Ilham Nurwansah, Arif Budiarto, Triana Kanthi Wati, M.Pd

 

Komisi 4: Rekomendasi

Ketua: Prof. Dr. H. Abu Rohmat, M.Ag

Anggota: Prof. Dr. Waryono, M.Ag, Heru Nugroho, Anton Nugroho, Ahmad Wahyu, Ubay Baiquni

(M. Zidni Nafi’)

Ilustrasi: Tempo.co

Leave a Response