Saat ini kita tengah prihatin menghadapi wabah virus corona (Covid-19) yang menggemparkan umat di seluruh dunia. Jika kita mau jujur dan mau berfikir secara jernih dengan hati yang bening bahwa Allah saat ini tengah memperlihatkan welas asih-nya pada kita semua.

Seakan-akan kita diingatkan oleh Allah melalui corona yang sulit dilihat dan sulit disembuhkan serta mudah menular ini masih belum seberapa dengan siksa di neraka kelak. Saat mewabahnya corona seperti sekarang ini kita masih bisa menghindar. Namun, di neraka kita semua tidak dapat lari dari siksa yang sangat amat pedih.

Melalui corona kita diingatkan untuk kembali taat pada Allah sebelum datangnya suatu masa yang kita tidak bisa menolak dari yang pertama kematian. Jika kita sampai pada masa itu dalam keadaan tidak taat pada Allah, kita tidak dapat lagi menghindar dari neraka.

Sehingga kita harus ingat bahwa Allah saat ini tengah menunjukkan welas asihnya pada kita dengan memberikan pengingat berupa corona yang tengah melanda dunia termasuk negara kita Indonesia. Kita juga perlu ingat bahwa diakhirat itu hanya ada dua tempat. Kalau tidak di surga ya di neraka.

Kita pun tahu bahwa kita tidak dapat menghindar dari dua tempat tersebut. Berbeda dengan corona, kita masih bisa menghindar dari tempat-tempat yang masuk dalam zona merah dan tinggal di tempat yang aman.

Terkadang kita juga kurang mensyukuri atas nikmat kita ketika di bumi yang segala kebutuhan kita sudah dicukupi semuanya oleh Allah. Terutama nikmat sehat dan lingkungan yang aman untuk beraktifitas sesuai dengan keinginan kita.

Namun, ketika wabah ini melanda kita baru sadar betapa berharganya sehat dan lingkungan yang aman dari segala virus dan penyakit yang mengerikan. Melalui corona ini lagi-lagi kita diingatkan. Dan masih banyak masalah-masalah lain yang diingatkan oleh Allah melalui corona.

Melihat kondisi yang terjadi sekarang ini kita terus berdoa dan wajib berikhtiar agar memutus mata rantai penyebaran Corona dengan mematuhi aturan pemerintah. Jangan sampai kita salah paham dengan aturan yang diberlakukan seperti penggunaan masker dan lain sebagainya.

Mengingat dampak wabah ini yang begitu luar biasa. Tidak hanya masalah kesehatan tapi juga ekonomi kita turut terdampak adanya wabah ini. Banyak dari kita yang sudah diberhentikan dari pekerjaannya. Saudara-saudara kita yang merantau tidak dapat berkumpul dengan keluarganya. Dan berapa besar biaya yang ditanggung oleh negara dalam mengatasi pandemi ini.

Sehingga kita wajib berikhtiar dengan mematuhi aturan yang diberlakukan oleh negara. Jangan sampai negara ini lockdown yang bisa berakibat lebih buruk bagi negara ini karena terlalu banyaknya dana yang dikeluarkan untuk menanggung semua kebutuhan warganya.

Semoga pandemi ini segera diangkat oleh Allah. Dengan doa dan ikhtiar kita mematuhi protokol kesehatan yang juga merupakan ibadah yang dapat mengurangi penyebaran virus yang semakin sulit dideteksi. Sehingga keadaan negara kita menjadi normal seperti sebelum adanya wabah semacam ini.

Artikel ini adalah isi mau’idhah hasanah (ceramah) K.H. Kamal Ni’am dalam “Risalah Darusan Umum Pengajian Pitulasan” Masjid Menara Kudus pada Malam Rabu Kliwon, 6 Ramadlan 1441 H/28 April 2020 TU.

Leave a Response